Kreasi Terberat Porsche: Cayenne Turbo Electric Berbobot

Kreasi Terberat Porsche: Cayenne Turbo Electric Berbobot

Porsche Cayenne Turbo Electric telah memecahkan rekor, tidak hanya dalam hal tenaga – menghasilkan 1.139 tenaga kuda untuk sementara – tetapi juga dalam hal bobot. Dengan berat 5.831 pon (2.645 kilogram) bahkan sebelum pengemudi duduk, ini secara resmi merupakan kendaraan produksi terberat yang pernah dibuat Porsche.

Dari Pembalap Ringan hingga SUV Berat: Pergeseran Prioritas

Pencapaian ini menandai perubahan signifikan dari fokus historis Porsche pada performa ringan. Misalnya, Porsche 356 SL pemenang Le Mans tahun 1951, yang dirancang untuk mesin di bawah 1.100 cc, berbobot hanya 1.410 pon (640 kg). Paket baterai Cayenne Turbo Electric yang baru saja—unit berkekuatan 113 kWh—berbobot sekitar 1.322 pon (600 kg).

Pertambahan bobot ini tidak hanya terjadi pada Porsche. Pemegang rekor sebelumnya, Cayenne Turbo E-Hybrid Coupe, memiliki berat 5.721 pon (2.595 kg). Meskipun mobil listrik Porsche seperti Taycan dan Macan lebih ringan, varian Turbo menambah bobotnya sebesar 110 pon (50 kg), memperkuat statusnya sebagai model terberat yang pernah diluncurkan di Zuffenhausen.

Tren Global: Kendaraan Listrik Semakin Berat

Porsche tidak sendirian dalam membangun SUV listrik yang semakin berat. Mercedes-Benz G580 dengan Teknologi EQ memiliki bobot yang mengejutkan yaitu 6.801 pon (3.084 kg). SUV EQS juga tidak ketinggalan dengan bobot 6.792 pon (3.081 kg). Kendaraan listrik Amerika mengambil alih posisi teratas: Cadillac Escalade IQ berbobot 9.134 pon (4.143 kg), dan bahkan Rivian R1S melebihi Porsche dengan bobot 7.068 pon (3.205 kg).

Tren ini didorong oleh beratnya paket baterai besar yang diperlukan untuk jangkauan dan kinerja yang lebih luas. Meskipun para pembuat mobil sedang mengeksplorasi material ringan dan teknologi baterai, kendaraan listrik saat ini tetap jauh lebih berat dibandingkan pendahulunya yang bermesin pembakaran.

Sejarah Berat Badan Porsche: Dari Off-Roader hingga Raksasa Listrik

Cayenne asli tahun 2002, yang lahir di bawah kepemimpinan Ferdinand Piëch, tidak terlalu ringan dengan bobot 5.191 pon (2.355 kg). Ia dirancang sebagai off-roader yang mumpuni dengan penggerak empat roda, pengunci diferensial, dan suspensi hidrolik. Namun, Cayenne Turbo Electric baru mendorong batasan tersebut lebih jauh lagi.

Apa Selanjutnya? Lebih Banyak Beban di Cakrawala

Porsche telah mengumumkan rencana SUV tiga baris yang awalnya akan diluncurkan dengan mesin pembakaran sebelum versi listrik hadir. Mengingat tren tersebut, konfigurasi tujuh kursi kemungkinan akan mendorong rekor bobot Porsche lebih tinggi lagi. Perkembangan perusahaan menunjukkan bahwa kendaraan yang lebih berat kini menjadi bagian tak terelakkan dari strategi produk mereka.

Kesimpulannya, Cayenne Turbo Electric mewakili era baru bagi Porsche: era di mana tenaga mentah dan kemampuan listrik harus dibayar dengan bobot yang belum pernah terjadi sebelumnya. Meskipun performa tetap menjadi prioritas, bertambahnya jumlah kendaraan ini menimbulkan pertanyaan tentang penanganan, efisiensi, dan masa depan filosofi desain Porsche.